Ketahuilah Cara Pencegahan Penyakit SIDS Pada Bayi -Saat ini sudah semakin banyak jenis penyakit yang mudah untuk di temui dan juga semakin banyak orang yang ingin mendapatkan pengobatan yang terbaik,
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) adalah kejadian kematian tiba-tiba pada bayi sehat berusia kurang dari satu tahun yang tidak bisa diterangkan penyebabnya. Tanpa ada gejala tertentu bayi meninggal tanpa alasan yang jelas. SIDS sering disebut dengan istilah ‘cot death’ atau ‘crib death’, karena ditemukan meninggal setelah tidur pada ranjang bayi.
IDAI menyebutkan bayi tidur dengan posisi tengkurap berisiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Dilansir buku Sesi Psikologi Perkembangan Anak Pembuahan sampai dengan Anak-Anak Akhir, menjelaskan faktor yang berkaitan dengan SIDS meliputi bayi premature, APGAR score bayi rendah, kondisi kehamilan ibu yang kurang baik, ibu hamil usia kurang dari 20 tahun, paparan rokok atau narkoba saat kehamilan, dan posisi tidur bayi.
Lantas, apakah SIDS pada bayi bisa dicegah? Beberapa cara berikut bisa diterapkan untuk mengurangi risiko diseases sindrom kematian mendadak pada bayi. Simak ulasan berikut, parents!
1. Ciptakan lingkungan tidur aman dan nyaman
Bayi yang tidur satu ruangan dengan orang tuanya dapat mengurangi risiko SIDS. Orang tua bisa mengamati, lebih mudah memberikan ASI, serta memberikan rasa nyaman bagi orangtua dan bayi.
Pemilihan tempat tidur juga berpengaruh pada bayi. Apabila bunda dan ayah memutuskan kasur, bantal, dan aksesoris empuk untuk kenyamanan bayi, ternyata hal tersebut kurang tepat. Studi dalam Journal of the American Academy of Physician Assistants penggunaan alas tidur yang kokoh menurunkan risiko SIDS dan kejadian bayi tertutup benda lembut di tempat tidur.
2. Awasi posisi tidur bayi
Posisi saat tidur penting untuk rasa aman dan nyaman pada bayi. Ketika bayi tidur dengan tengkurap atau miring meningkatkan terjadinya SIDS, posisi bayi terlentang lebih direkomendasikan.
Pada Buku Ajar Patologi Robbins dijelaskan selain mencegah SIDS, posisi telentang menurunkan risiko hiperkabia, hipoksia, dan stress termal selama tidur pada bayi. Kegiatan tummy time dengan meletakkan bayi posisi tengkurap sebagai pencegahan risiko sindrom kepala datar, namun ibu perlu mengawasi bayi tidak tidur selama kegiatan berlangsung.
3. Berikan ASI sesuai kebutuhan
Air susu ibu memiliki manfaat yang istimewa untuk bayi maupun ibu. Kandungan ASI dapat meningkatkan imunitas dan memberikan perlindungan terhadap infeksi.
Studi dalam jurnal Pediatrics tahun 2017 menyebutkan ASI eksklusif menurunkan risiko SIDS sampai 50 persen pada bayi satu bulan pertamanya. Sebelum memberikan ASI, pengaturan posisi pelekatan saat menyusui dapat meningkatkan produksi ASI dan kenyamanan.
4. Hindari berinteraksi dengan asap rokok
Asap rokok bukan hanya berbahaya bagi orang dewasa, tetapi dampak negatif dirasakan juga oleh bayi dan ibu hamil di sekelilingnya. Ibu hamil yang merokok atau terpapar asap rokok dari orang sekitarnya meningkatkan risiko bayi SIDS. Kenapa itu bisa terjadi?
Kandungan nikotin pada rokok berbahaya bagi bayi. Buku Sudden Infant and Early Childhood Death: The Past, The Present and The Future menjelaskan nikotin yang diikat oleh bayi saat di kandungan maupun setelah lahir dapat meningkatkan risiko gangguan saluran napas bayi serta mempengaruhi kinerja jantung.
5. Hindari menutup bayi secara berlebihan
Bayi sangat rentan dengan perubahan suhu karena tubuh belum berfungsi secara optimal. Sebagai tindakan pencegahan bayi hipotermi, kita sering memakaikan bayi selimut, baju berlapis, topi, sarung tangan dan kaki. Namun, apabila berlebihan dapat berakibat bahaya pada bayi.